Monday, June 18, 2012

Prospek investasi di indonesia


Pengertian prospek Menururt Paul R. Krugman (2003:121) menyatakan bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”.
Menurut Djasmin (1994:28) “kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi berbagai hambatan dan ancaman baik dalam jangka panjang maupun jangkan pendek”.
Siswanto Sutejo (1945;28) menyimpulkan secara jelas prosfek adalah ; “Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang berhunbungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau penjualan”.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan strategis perusahaan secara baik. Khususnya kebijakan pemasaran dan perusahaan dapat meningkatkan pemasaran produksinya dengan memanfaatkan peluang-peluang dan mengetahui berbagai bentuk ancaman dikemudian hari.
Prospek investasi sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi satu negara. Semakin banyak aliran dana investasi lokal maupun asing dengan sendirinya akan membuka lapangan pekerjaan, sehingga pertumbuhan ekonomi juga semakin meningkat.Dibutuhkan kerja keras, infrastruktur, serta situasi keamanan yang mendukung iklim investasi menjadi terbuka. “Kalau pemerintah berhasil dalam penerapan aturan-aturan investasi, membangun infastruktur yang merata di seluruh Indonesia, dan stabilitas keamanan saya sangat optimis pertumbuhan ekonomi kita bisa melampaui Cina dan India”.
Direktur Quvat Management dari Singapura, Thomas T. Lembong, mengatakan bahwa peluang investasi di Indonesia yang begitu besar harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik oleh pemerintah, pelaku bisnis, maupun investor.

Menurut Thomas Lembong , di Jakarta, Minggu, saat ini, Indonesia menjadi negara di Asia yang diminati untuk investasi, selain China dan India. Tren ini, ujarnya, harus digunakan sebaik-baiknyMenurut dia, sektor di Indonesia yang menarik untuk investasi saat ini adalah komoditas seperti batu bara dan minyak sawit. Ia menilai, selanjutnya, sektor yang diminati investor adalah sektor konsumen.Prospek investasi properti di Indonesia cukup menjanjikan karena produk investasi tersebut memiliki tingkat keamanan lebih baik dibandingkan jenis lain yang ditawarkan kepada masyarakat di Tanah Air.



Di tengah krisis dunia, ekonomi Indonesia masih ideal sebagai ladang menanam modal
Banyak pakar dan pengamat ekonomi Indonesia sepakat ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi prima.Inilah beberapa prospek beberapa instrumen investasi yang bisa menjadi tumpuan harapan investor Indonesia di tahun 2012 yang bisa dilirik.
  • Reksadana Pasar Uang
  • Reksadana Saham
  • Reksadana Campuran
  • Reksadana Pendapatan Tetap
  • Saham Bluechips
  • Saham Secondliner
  • Tabungan dan Deposito
  • Obligasi Korporasi
  • SUN
  • ORI
  • Property Rumah
  • Apartemen
  • Kios dan Ruko
  • Agribisnis
  • Waralaba
  • Valuta Asing
  • Komoditas
  • Logam Mulia

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang baru, Muhammad Chatib Basri menilai cukup baik realisasi investasi penanaman modal pada kuartal-I 2012 sebesar Rp71,2 triliun atau tumbuh sebesar 32,5 persen, dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp53,6 triliun.
Malah capaian ini menurutnya, salah satu yang tertinggi dalam sejarah. Namun, persoalannya kini di tengah bayang-bayang krisis ekonomi yang terjadi di Yunani (Eropa) dan belum membaiknya iklim ekonomi Amerika, apakah kuartal II, III dan IV, capaian ini bisa bertahan.
“Tentu dari sisi itu invesment punya tantangan ini yang sebetulnya kita lihat dari pesan bapak Presiden dalam waktu singkat ini yang harus jawaban,” ungkapnya usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/6/2012).
Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasiona ini tetap optimis ditengah terpaan ekonomi global itu iklim investasi di Indonesia masih mengiurkan dan tercapai. Apalagi, kini sumber pertumbuhan dunia telah beralih ke Asia, termasuk Indonesia di dalamnya.“Kalau kita bicara mengenai Asia sebetulnya tiga negara besar, yakni China, Asia timur, India, Asia Selatan, dan ASEAN. Indonesia itu ekonominya 48 persen dari ASEAN,” katanya.“Dengan begini pasar Indonesia masih sangat menarik sebetulnya. India sudah tumbuh 5 persen sekarang, Indonesia bisa tumbuh 6,3 persen ,” lanjutnya menjelaskan.

Melihat hal itu, tegas dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini, peluang investasi masih sangat besar buat Indonesia. Sekarang menurutnya, tinggal dari sisi Indonesia sendiri dalam memanfaatkan peluang tersebut.
 Upaya pembenahan, sudah tentu harus dilakukan, agar investasi ke Indonesia mengucur. Pun, permasalahan yang selama ini timbul perlu diatasi sehingga investor dapat berinvestasi dengan baik di tanah air.

“Apa yang perlu diatasi, saya kira soalnya masih klasik. Bahwa invesment sudah mulai naik tetapi juga kita tidak bisa menutup bahwa iklim investasi harus diperbaiki, mulai dari waktu kesepakatan bisnis, rantai birokrasi, berkaitan infrastruktur. saya kira itu,” beber  pendiri CReco Research Institute ini kepada wartawan.
 Terkait birokrasi, ia mengatakan perlu adanya sistem kordinasi yang baik antara BKPM dan Kementerian. Hal ini penting karena perangkat instruksi tidak ada di BKPM.
“Tetapi untuk menjamin untuk investasi terjadi, ini tidak sekedar asetnya saja, tetapi juga aset yang tidak kelihatan itu adalah kebijakan kondusif. Ini sebagain dari kerjasama seluruhnya dari Kementerian. Saya tidak bisa bilang saya review karena instrumenya bukan di kita. Tetapi kita bilang dari segi investasi itu yang dibutuhkan iklim yang kondusif.

Sumber:

No comments:

Post a Comment