1. Sejauhmana adopsi IFRS telah diterapkan dalam Laporan
Keuangan di Indonesia?
Saat ini
standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi secara
penuh dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang
dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board. Oleh karena
itu, arah penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan
selalu mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) tersebut.
Untuk
hal-hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, DSAK akan terus
mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di
Indonesia, terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan
semakin berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air. Landasan konseptual
untuk akuntansi transaksi syariah telah disusun oleh DSAK dalam bentuk Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah. Hal ini diperlukan
karena transaksi syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan transaksi
usaha umumnya sehingga ada beberapa prinsip akuntansi umum yang tidak dapat
diterapkan dan diperlukan suatu penambahan prinsip akuntansi yang dapat
dijadikan landasan konseptual.
penerapan
International Accounting Standard (IAS) terhadap Laporan Keuangan
Beberapa
penelitian di luar negeri telah dilakukan untuk menganalisa dan membuktikan
efek penerapan IAS (IFRS) dalam laporan keuangan perusahaan domestik.
Penelitian itu antara lain dilakukan oleh Barth, Landsman, Lang (2005), yang
melakukan pengujian untuk membuktikan pengaruh Standar Akuntansi Internasional
(SAI) terhadap kualitas akuntansi. Penelitian lain dilakukan oleh Marjan
Petreski (2005), menguji efek adopsi SAI terhadap manajemen perusahaan dan
laporan keuangan.
Hung &
Subramanyan (2004) menguji efek adopsi SAI terhadap laporan keuangan perusahaan
di Jerman. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa total aktiva, total
kewajiban dan nilai buku ekuitas, lebih tinggi yang menerapkan IAS dibanding
standar akuntansi Jerman, dan tidak ada perbedaan yang signifikan pada
pendapatan dan laba bersih yang didasarkan atas Standar Akuntansi Internasional
dan Standar Akuntansi Jerman. Adopsi SAI juga berdampak pada rasio keuangan,
antaralain rasio ROE, RAO, ATO, rasio LEV dan PM, rasio nilai buku terhadap
nilai pasar ekuitas, rasio Earning to Price.
Pricewaterhouse
Coopers (2005) menyatakan bahwa perubahan standar akuntansi tersebut akan
berdampak pada berbagai area antara lain: Product viability, Capital
Instruments, Derivatives dan hedging, Employee benefits, fair valuations,
capital allocation, leasing, segment reporting, revenue recognition, impairment
reviews, deferred taxation, cash flows, disclosures, borrowing arrangements and
banking covenants.
2.Bagaimana
sifat adopsi yang telah dilakukan, apakah adopsi seluruh atau sebagian
(harmonisasi) ?
Indonesia
perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun demikian,
untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena
memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah
melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi, dan selanjutnya akan dilakukan
full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi
internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan
perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya
nasional tetapi juga secara internasional. Jika ada perusahaan dari luar negeri
ingin menjual saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan
perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam menyusun laporan.
Ada beberapa
pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi.
Harmonisasi adalah, kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai
dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK (pernyataan standar akuntansi keuangan)
nomor 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar ini berhubungan
dengan imbalan kerja atau employee benefit.
Kerugian apa
yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, kerugian kita
berkaitan dengan kegiatan pasar modal baik modal yang masuk ke Indonesia,
maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara lain.
Perusahaan asing yang ingin listing di BEI akan kesulitan untuk menerjemahkan
laporan keuangannya dulu sesuai standart nasional kita, sedangkan perusahaan
Indonesia yang akan listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk
menerjemahkan atau membandingkan laporan keuangan sesuai standart di negara
tersebut. Hal ini jelas akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal
akan berkurang dan tidak mengglobal.
3.Apa
manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian
Indonesia pada umumnya ?
Tujuan IFRS
adalah memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang:
a) Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
b) Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
c) Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards(IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board). Oleh karena itu, arah penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) tersebut.
a) Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
b) Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
c) Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting Standards(IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board). Oleh karena itu, arah penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar akuntansi internasional (IFRS) tersebut.
Sumber :
http://indraprayogans.blogspot.com/
4.
Daftar perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan IFRS di Indonesia ?
Di indonesia
sudah banyak perusahaan yang menggunakan IFRS dalam penerapan standar yang
telah di tentukan, contohnya :
1. Perusahaan Jasa Marga
2. Perusahaan Telkom
3. Perusahaan Pertamina
4. Perusahaan Astra
Hampir semua perusahaan Tbk (yang sudah listing di BEJ) wajib pakai IFRS. Search di Bursa Efek atau Bapepam.
2. Perusahaan Telkom
3. Perusahaan Pertamina
4. Perusahaan Astra
Hampir semua perusahaan Tbk (yang sudah listing di BEJ) wajib pakai IFRS. Search di Bursa Efek atau Bapepam.
5. Profile
perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan IFRS di Indonesia ?
1.
Perusahaan Jasa Marga
Sebagai salah satu bentuk peningkatan sistem di bidang Keuangan
dan Akuntansi, Jasa Marga mengimplementasikan Pernyataan Standard
Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan berbasis pada International Finance Reporting
Standard (IFRS) untuk penyusunan Laporan Keuangan. Sejak tahun 2009 dan 2010,
Jasa Marga telah menerapkan beberapa PSAK-PSAK tertentu yang mengacu kepada
IFRS, yakni PSAK nomor 54 dan 55 mengenai instrument keuangan. Dengan
mengadopsi IFRS yang juga merupakan standar laporan keuangan global/internasional,
laporan keuangan Jasa Marga akan dimengerti oleh pasar global. Hal ini akan
berdampak positif terhadap daya saing perusahaan secara global. Perusahaan yang
sudah mengadopsi IFRS dalam laporan keuangannya biasanya akan memiliki daya
saing yang lebih besar.
Namun Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi
perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menggunakan IFRS melainkan masih
mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI
bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK pada tahun 2012 telah
menerapkan standar akuntansi yang mendekati konvergensi penuh kepada IFRS.
2.
Perusahaan Telkom
Perubahan
yang cukup besar terkait pelaporan keuangan tahun 2011 adalah berkaitan dengan
penerapan standar pelaporan keuangan International Financial
Reporting Standard (“IFRS”). Mengingat pelaporan keuangan di Telkom
telah menerapkan pengendalian internal sebagaimana ketentuan SOX Section 404, maka rancangan dan
penerapan pengendalian internal atas pelaporan keuangan perlu mengalami
penyesuaian yang cukup besar agar sesuai dengan ketentuan standar akuntansi
yang berlaku. Hal tersebut meliputi kebijakan akuntansi, organisasi dan
aplikasi TI, termasuk perubahan rancangan dan penerapan pengendalian internal
atas pelaporan keuangan yang diikuti dengan pengembangan kompetensi pengetahuan
IFRS kepada karyawan yang terlibat.Komitmen untuk menerapkan IFRS merupakan
keputusan manajemen, bahwa Telkom akan melakukan adopsi lebih awal dari roadmap DSAK IAI atas Standar
Pelaporan Keuangan IFRS. Untuk itu sejak tahun 2010 dibentuk tim khusus disebut
dengan Gugus Tugas IFRS yang bertanggung jawab mempersiapkan implementasi IFRS
mulai dari fase penilaian, desain, implementasi sampai tahap kestabilan yang
direncanakan akan tercapai pada tahun 2012. Bagi Telkom, implementasi IFRS
memiliki tantangan tersendiri, selain harus menyampaikan Laporan Keuangan dalam
standar IFRS ke US SEC, Telkom pun harus menyampaikan Laporan Keuangannya
dengan SAK Indonesia ke Bapepam-LK dengan tetap memperhatikan norma-norma
pengendalian internal.
3.
Perusahaan Pertamina
Sejak
didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan
gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina yang
dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan
di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas. Sebagai
lokomotif perekonomian bangsa Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang
bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan
terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip
tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di
dalam era globalisasi.
Dengan
pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin percaya diri untuk
berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan
teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.Berorientasi pada
kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang menjadi komitmen
Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia.
4.
Perusahaan Astra
PT. Astra
International tbk merupakan Perusahaan Dagang,karena awal
pembentukannya perusahaan ini di katakan sebagai perusahaan perdagangan, selain
itu PT. Astra International tbk dapat di katakan perusahaan dagang karena
perusahaan ini merupakan agen penjualan mobil,motor,mesin kontruksi dan
berbagai bisnis lainnya.
No comments:
Post a Comment